Nico Dimo bersama ke empat atlet Rugby Putra PON Papua asal Suku Amungme
Madaniy.Com - Tak hentinya mencetak atlet berbakat, inilah keistimewaan tanah Papua yang tak dimiliki provinsi lain di tanah air. Kali ini talenta itu justru muncul dari Suku Amungme, suku asli yang hidup di dataran tinggi Timika, Papua.
Siapa yang menyangka, olahraga Rugby yang baru diperkenalkan pada PON XIX/2016 Jawa Barat lewat nomor eksebishi, ternyata cocok dengan bakat-bakat yang dimiliki anak-anak Suku Amungme, yang saat ini daerahnya dikuasai PT Freport Indonesia.
Dituturkan Nico Dimo - Pengurus KONI Provinsi Papua Bidang Sport Science dan Iptek, bahwa ternyata perkembangan cabor Rugby ini di Bumi Papua begitu pesat dan mendapat antusias luar biasa dari anak-anak muda Papua.
Bahkan dikatakan Nico Dimo, dalam pemantauan persiapan Tim PON Papua dia menemukan bukti bahwa PT Freeport sangat mensupport dengan membangunkan sebuah lapangan Rugby untuk menyalurkan minat dan bakat talenta tersebut di wilayah operasinya.
"Saat ini ada empat anak-anak asal Suku Amungme, tengah menjalani pemusatan latihan Tim Rugby Putra. Sangat luar biasa! Diluar espektasi kami jajaran Pengurus KONI," kata Nico Dimo.
Menurut Nico Dimo, inilah hasil pembinaan berkelanjutan dan terukur yang yang harus diangkat jempol bagi cabang olahraga Rugby, meski olahraga ini terbilang baru bagi rakyat Papua. Namun Tim Rugby Papua sukses mendulang medali di PON Jawa Barat, meski saat itu masih exsebisi.
Hal ini juga dibenarkan pelatih kepala Rugby Papua - George Deda, bahwa Pengprov Rugby memang membuat kejutan dengan kehadiran empat pemain asal suku Amungme, membuktikan pengurus cabor ini telah melakukan pembinaan yang begitu serius di tanah Papua.
Inilah yang menjadi alasan bagi Pengurus KONI Papua mengutus salah satu pengurusnya yakni Nico Dimo untuk memantau langsung persiapan Tim Rugby yang akan diturunkan pada PON XX/2020 mendatang.
Pertama dalam sejarah olahraga Papua pada perhelatan multi even, Kampung "Banti" sebuah kampung kecil di pinggiran kota Timika turut berkontribusi, tercatat nama-nama Tommy Bukaleng, Arianus Bukaleng, Tinus Omleng dan Yacob Benal.
"Sejak Provinsi Papua berpartisipasi pada PON di Republik tercinta ini, pertama kalinya putra Suku Amungme dari Kampung Banti tampil mengangkat harkat martabat serta nama baik rakyat Papua melalui cabor Rugby, ini sebuah sejarah!" kata George Deda bangga.
Kepada Nico Dimo, pelatih asal Sentani yang telah 23 menggeluti Rugby ini menjelaskan bahwa masih banyak suku-suku di Papua yang belum tersentuh pembinaan olahraga, hal ini menjadi pekerjaan rumah semua penggiat olahraga di seluruh tanah Papua.
"Kita bersama harus berkomitmen, baik KONI, Pengprov Cabor, kita dapat menggali peminaan prestasi olahraga tidak terbatas hanya di kota besar, tetapi lakukanlah seperti yang sudah ditorehkan Cabang Rugby," kata nico Dimo menegaskan.
Atas nama KONI Papua Nico juga menyampaikan terima kasih Pengprov Cabor Rugby, bukan saja kepada masyarakat suku Amungme, juga kepada PT Freeport yang pada PON XX 2020 menyiapkan tanah dan membangun sarana dan prasarana PON bagi Papua.***