Ilustrasi
Pekanbaru, Madaniy.Com - Setidaknya demikian jawaban yang diberikan Siti Nurjanah kontak person dalam undangan kegiatan Konsultasi Publik Rancangan Peraturan Presiden tentang Penguatan ISPO, yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI.
"Saya dari Kehati yang ditunjuk Kementerian untuk mengundang peserta, unsur media memang tidak termasuk dalam undangan, daftar undangan yang diberikan pihak Kemenko hanya sebagaimana terlampir," kata Siti Nurjanah kepada Madaniy melalui seluler.
Meski sangat disadari, media di daerah justru lebih memahami persoalan dan konflik yang terjadi di daerah masing-masing secara faktual, dan memiliki sudat pandang yang jauh lebih obyektif dalam memahami persoalan perkebunan sawit.
Terlebih lagi substansi yang dibicarakan adalah tentang kelapa sawit salah satu komoditas unggulan nasional Indonesia yang memiliki kontribusi strategis dalam pendapatan negara. Dimana 3,4 juta hektare perkebunan sawit berada di Riau.
Dan memang, pemerintah telah mengupayakan pemberlakuan guidance dalam pembangunan kelapa sawit di Indonesia melalui Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Dalam rangka meningkatkan efektivitas penerapan tata kelola perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Atas dasar inilah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Kementerian/Lembaga, pelaku usaha, akademisi, dan lembaga swadaya masyarakat, telah melakukan rangkaian kegiatan penguatan ISPO sampai pada tahap penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Penguatan ISPO.
Tentunya awak media di Riau sangat berkepentingan untuk mengetahui proses penyusunan peraturan yang dikemas dalam kegiatan Konsultasi Publik Rancangan Peraturan Presiden tentang Penguatan ISPO tersebut.
"Saya heran, apa alasan mereka tidak mengundang kawan-kawan dari media dalam kegiatan ini," kata Made Ali dari Jikalahari.
Dari salinan undangan yang diterima Madaniy, undangan hanya ditujukan kepada unsur pemerintah daerah, asosiasi petani, perguruan tinggi. LSM dan asosiasi pengusaha sawit.
Kegiatan konsultasi publik ini sendiri akan berlangsun selama dua hari Selasa-Rabu (9-10/5/2017) bertempat di salah satu hotel di Pekanbaru.
Yuki Chandra