Dua anggota TimOpsnal Ditreskrimsus Polda Riau mengapit tersangka TS
Madaniy.Com - Sempat buron hampir tiga bulan lamanya, akhirnya keberadaan pelaku aksi teror kepala anjing tercium dan diungkap Tim Opsnal Ditreskrimum Polda Riau.
Disampaikan kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto kepada awak media, Sabtu (22/05/2021) bahwa DPO TS alias BOB ditangkap di rumah keluarganya di Kabupaten Pelalawan.
"Tersangka adalah pelaku aksi teror kepala anjing di rumah Kasi Penkum dan Humas Kajati Riau, dan dia juga tersangkut dengan beberapa aksi lainnya," kata Sunarto.
Perwira menengah yang akrab disapa Narto ini mengatakan bahwa tersangka juga tersangkut dengan percobaan pembakaran rumah milik M Nasir Panyalai, Pengurus Harian LAM Riau.
"Tertangkap di rumah keluarganya di Jalan Lintas Timur, Desa Puncak Indah, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau pada Kamis (20/5/2021) sore, sekitar pukul 17.00 Wib," kata Narto menjelaskan.
Dalam aksinya, TS bersama dengan rekannya Iw, Dd, dan By, ketiga nama ini sudah diamankan petugas.
Dari tangan TS polisi mengamankan barang bukti 3 unit handphone merk Vivo seri 1606 warna gold lis ungu, Nokia seri 1174 warna biru dan merk Strawberry warna biru.
"Sekarang masih tersisa satu DPO lagi yakni saudara J, diduga tersangka adalah otak kejahatan ini, petugas masih melacak keberadaannya," ungkap Kabid Humas.
Aksi teror tersebut dilatar belakangi ada oknum yang tidak senang dengan hasil Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) LAM (Lembaga Adat Melayau) Kota Pekanbaru, beberapa waktu lalu di Hotel Furaya.
Terlebih pada Musdalub tersebut, Humas Kejati Riau, Muspidauan terpilih menjadi Ketua Harian LAM Kota Pekanbaru.
"Kasus ini dilatarbelakangi Musda LAM Kota Pekanbaru, dimana dalam musyawarah tersebut ada pergantian kepemimpinan. Dan yang terpilih menjadi Ketua hariannya adalah Muspidauan dari musyawarah daerah luar biasa tersebut," ujarnya.
Kemudian selain ada yang tidak senang dengan terpilihnya Muspidauan sebagai Ketua Harian LAM Kota Pekanbaru, ternyata oknum yang melakukan teror itu juga ingin menguasai fasilitas yang ada di LAM Kota Pekanbaru.
"Tujuannya adalah supaya mereka bisa tetap eksis di property yang dimiliki LAM Kota Pekanbaru," bebernya.
Terakhir kata Narto, untuk diketahui, aksi teror itu terjadi sejak 3 Maret 2021, pelemparan bensin ke rumah warga bernama Nasir. Kemudian 4 Maret 2021 aksi teror kembali terjadi di Rumah Ketua NU Riau, dengan cara mencoret dinding rumah dengan kata-kata kasar. Lalu terakhir 5 Maret 2021, aksi teror terjadi di rumah Humas Kejati Riau, Muspidauan.
Sumber: Bidhumas Polda Riau