A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_ACCEPT

Filename: helpers/text_helper.php

Line Number: 137

MUI Imbau Umat Islam Budayakan Subuh Berjamaah di Masjid

MUI Imbau Umat Islam Budayakan Subuh Berjamaah di Masjid

Ahad, 12 Februari 2017 - 20:31:45 WIB
MUI Imbau Umat Islam Budayakan Subuh Berjamaah di Masjid

Jakarta, Madaniy.COm – Majelis Ulama Indonesia (MUI) memiliki pandangan terhadap serangkaian aksi bela Islam (ABI) yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Seperti diketahui, ABI pada umumnya berpusat di masjid. Bahkan, aksi massa didahului shalat subuh berjamaah.

Menurut Sekretaris Jenderal MUI, Buya Anwar Abbas, sudah seharusnya masjid menjadi pusat aktivitas umat Islam. Ia membandingkan, pada zaman Rasulullah SAW, masjid merupakan tempat perumusan kebijakan-kebijakan politik, ekonomi, dan sosial-budaya.

“Jadi, umat Islam pergi ke masjid-masjid tak hanya untuk shalat, tetapi juga mendapatkan pencerahan-pencerahan. Makanya, di zaman Nabi SAW, masjid adalah pusat segala-galanya. Bagaimana mengatur negara, kehidupan ekonomi, budaya. Kini (dalam era modern), negara bukan diatur dari masjid, tapi dari istana,” kata Buya Anwar Abbas saat dihubungi, Ahad (12/2).

Tokoh Muhammadiyah ini melihat, belakangan ini ada keinginan publik membudayakan shalat subuh berjamaah di masjid-masjid. Menurut Buya Anwar, hal ini sebaiknya ditingkatkan bukan lantaran adanya pergerakan aksi, melainkan lebih sebagai melaksanakan perintah agama.

“Perintah agama Islam itu, shalat lima waktu sebaiknya berjamaah di masjid. Jadi, semestinya juga, warga bangsa ini jangan curiga dengan shalat subuh berjamaah. Ya memang begitu perintahnya agama kita.”

Di sisi lain, ia melihat semangat subuh berjamaah itu belum merata. Buya Anwar menyebut beberapa masjid besar di Ibukota hanya memiliki jamaah yang bisa dihitung dengan jari.

Ia berharap, gerakan subuh berjamaah tersebar merata ke seluruh Indonesia sehingga masjid dapat kembali difungsikan demi kemaslahatan umat Islam sendiri dan bangsa Indonesia pada umumnya.

Dalam hal dakwah di masjid-masjid, Buya Anwar mendorong hal itu sebagai ajang menyampaikan kebenaran. “Dan kebenaran menurut ajaran Islam ini tak perlu ditakuti siapapun. Karena, ajaran Islam itu sendiri pasti akan menimbulkan rahmatan lil ‘alamin,” jelas dia.

Menurut tokoh asal Sumatra Barat ini, sedikitnya ada tiga macam cara penyampaian ajaran Islam, yakni substantif, formalisme, dan campuran keduanya. Cara substantif berarti memperjuangkan Islam tanpa perlu menyertakan simbol-simbol keagamaan.

Buya mencontohkan Bung Hatta. Sosok proklamator itu diketahui pernah menyatakan, sekalipun ajaran Islam disebarkan tanpa simbol-simbol agama, maka kaum ateis sekalipun akan menerimanya. Sebab, banyak tema universal yang menjadi cita-cita Islam, seperti keadilan.

Cara formalis berarti memperjuangkan Islam dengan tetap mengusung simbol-simbol keagamaan. Dalam hal ini, menurut Buya Anwar, tidak jarang substansi ajaran Islam justru tak tampak karena lebih condong ke penampilan.

Cara yang ketiga merupakan perpaduan antara kecenderungan substantif dan formalis. Dari ketiga metode tersebut, Buya menilai sama baiknya, asalkan tetap menjaga maruah keislaman.

Sumber: Republika


TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

Kunker 2 Jam Panglima TNI di Riau, Tanpa Wawancara

Kamis, 27 April 2017 - 12:22:49 WIB

Dengan alasan waktu yang mepet, Kadispen TNI menolak adanya sesi wawancara dengan wartawan yang telah menunggu kehadiran Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo, sejak pukul 08.00 WIB di Lanud Roesmin Nu

Mahfud: Ketidakadilan dan Kesenjangan Munculkan Radikalisme

Selasa, 28 Februari 2017 - 07:44:36 WIB

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menilai peristiwa teror bom di Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat, menandakan bahwa deradikalisasi yang dijalankan saat ini belum maksimal. Pelaku teror yan

Antisipasi Karhutla, Lanud Rsn Patroli Udara

Selasa, 31 Januari 2017 - 21:17:04 WIB

Mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Lanud Roesmin Nurjadin mengerahkan pesawat tempur serta helikopternya melaksanakan patroli udara untuk memantau hotspot.

Ingat Riau, Ingat Bahasa Indonesia

Sabtu, 22 Juli 2017 - 07:08:36 WIB

Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman nampak gembira sepanjang acara saat penutupan Forum Anak Nasional (FAN) 2017 di Hotel Labersa, Sabtu (22/07/2017) siang.

Ancaman Kriminalisasi Bagi Masyarakat Adat

Hentikan Pembahasan RTRWP Riau Karena Tak Transparan

Jumat, 04 Agustus 2017 - 18:10:00 WIB

Proses pembahasan RTRWP Riau yang hampir tidak pernah melibatkan masyarakat terdampak. Sehingga pembahasan draft yang tidak transparan, dinilai bakal menguntungkan bagi segelintir elit, birokrasi dan

Waah..., Penafsiran Mendagri Soal Penonaktifan Ahok Sangat Menyesatkan

Ahad, 12 Februari 2017 - 10:18:58 WIB

Penafsiran Kementerian Dalam Negeri dalam kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sudah berstatus terdakwa tidak dinonaktifkan sebagai Gubernur DKI karena menunggu penuntutan itu sangat menyesatkan.