BRK Syariah, Konversi Yang Gagal Atau Perlu Diperbaiki?

Kamis, 04 Mei 2023 - 10:29:07 WIB
BRK Syariah, Konversi Yang Gagal Atau Perlu Diperbaiki? Besok Ulang Tahun Bank Riau Kepri Ke-55, Andi Buchari: Doakan Tahun Ini juga Kita Sudah Konversi ke Syariah... Redaksi Redaksi Rabu, 31 Maret 2021 - 19:38:55 WIB Besok Ulang Tahun Bank Riau Kepri Ke-55, Andi Buchari: Doakan Tahun Ini juga Kita Sudah Konv

BELUM setahun konversi Bank Riau Kepri menjadi Bank Riau Kepri Syariah, meninggalkan banyak catatan. Konversi yang menjadi cita – cita kampanye Gubernur Riau Syamsuar kepada Khalayak ramai terwujud pada tahun 2022 dengan berubahnya model bisnis bank kebanggan masyarakat Riau. Dari System Konvensioanl ke system syariah. 

 

Sebelum proses konversi, justru bermunculan banyak kasus kejahatan perbankan yang terbuka ke publik yang pemberitaannya mengalahkan pemberitaan konversi itu sendiri. Namun terlepas dari itu, Bank Riau Kepri mencatatkan sebagai BUMD yang sehat dan memberikan dividen yang besar sebagai Pendapatan Asli Daerah. 

 

Polemik persoalan pelayanan, teknologi, wara wiri nya isu hubungan pertalian darah yang kental, nepotisme, bisnis bank yang fokus kepada Aparatur Sipil Negara sehingga kurang memperhatikan sektor produktif pengembangan UMKM menjadi tema disetiap diskusi dan perdebatan soal Bank Riau Kepri, baik pada masa konvensional maupun hingga kini menjadi Perbankan Syariah. 

 

Kritikan tajam dan koreksi kepada Bank Riau Kepri bukan kali ini saja, sudah terjadi bertahun tahun. Transformasi dicanangkan oleh Direktur Utama Bank Riau Kepri kala itu, Erzon. Program transformasi budaya dan pembukaan banyak kantor kala itu dianggap nekad dan terlalu berani, namun tahun demi tahun apa yang dilakukan oleh Erzon membuktikan bahwa transformasi berhasil walaupun berujung pada pemakzulan. 

Kecepatan Erzon menyesuaikan pola bisnis bank dan melakukan transformasi pelayanan, menjadikan ruh Bank Riau Kepri sebagai BUMD penghasil laba semakin moncer. 

 

Di Era kepemimpinan Irvandi Gustari, tak banyak perubahan yang dirasakan, tetapi beragam penghargaan bertaburan, pemberitaan penghargaan Bank Riau Kepri bertaburan di lini media, walaupun sebagai nasabah tak begitu merasakan perubahan yang ada. 

 

Memasuki Era Konversi Syariah, semangat negeri Melayu yang bersendikan Islam digaungkan. Gubernur Syamsuar punya cita – cita besar. Sejak tahun 2019 digesa proyek Konversi Syariah Bank Riau Kepri. Ditunjuklah Andi Buchari menjadi Direktur Utama. 

 

Mantan Bankir Bank Muamalat ini seakan memberi cercah jalan Konversi. Namun selama kepemimpinan Beliau, justru dipenuhi berbagai macam kasus dan pemberitaan negatif terhadap Bank Riau Kepri. 

 

Mulai dari kasus Fee Asuransi yang menghebohkan, Kasus Fraud pembobolan dana nasabah baik oleh Teller, Customer Services dan berbagai macam polemik di Masyarakat, hingga terakhir persoalan CSR yang mengakibatkan Gubernur dan Wakil Gubernur bertengkar hebat diruang publik, serta kasus M. Adil yang “menggadaikan” Kantor Bupati Meranti yang menyeret Bank Riau Kepri Syariah serta gangguan seluruh jaringan ATM dan MBanking pada bulan Ramadhan kemaren yang memantik kemarahan masyarakat yang konon kerusakan jaringan berhubungan dengan tersendatnya proses kerjasama BRK Syariah dan Vendor Multipolar.

 

Polemik berkepanjangan dan banyaknya isu – isu negatif terhadap Perbankan, sungguh sangat tidak baik bagi kelangsungan perbankan. Kepercayaan Nasabah bisa turun yang dapat mengakibatkan Rush dan sangat berbahaya. BRK Syariah bertubi – tubi dilanda persoalan, terbuka seperti kaca. Kepemimpinan Andi Buchari sepatutnya dipertanyakan. Bank yang sudah bertahun – tahun berdiri lamanya dengan berbagai macam polemik yang muncul, selama ini bisa diselesaikan dengan halus dan baik, namun era ini, BRK Syariah seperti tersudut sendiri, kepemimpinan lemah dan kemampuan mengurai persoalan juga dirasakan. 

Andi Buchari, Mantan Bankir Bank Muamalat ini juga memiliki catatan negatif atas BUMD Riau lainnya. Kasus pembiayaan Macet Bank Muamalat kepada Riau Airline yang kemudian ditalangi oleh PT. PIR juga menyeret nama Andi Buchari yang pada saat itu menjabat sebagai salah satu Direksi Muamalat. Entah kenapa kemudian, Andi Buchari justru mengawaki BUMD Paling Sehat di Riau. Bisa Saja keinginan Gubernur Syamsuar, agar BRK Syariah yang dicita – citakan bisa lebih baik namun yang terjadi belum seperti yanh diharapkan.

 

Mengurai catatan laba bersih yang dipublish 31 Desember 2022 sebesar Rp 350, 8 Milliar, turun senilai hampir 30 Milliar dibandingkan laba bersih tahun 2021 yang senilai Rp 380 M. Sementara Laba besih pada Bulan Maret 2023 hanya senilai Rp 49,5 miliar tidak sampai setengahnya dari Maret 2022 yang senilai Rp 118,5 M. 

 

Penurunan drastis ini sangat mengkhawatirkan, berimbas kepada kinerja dan Dividen bagi Daerah pemilik saham. Maka target PAD yang dicanangkan daerah bisa berubah, namun bisa saja BRK Syariah memberikan Dividen senilai yang ditargetkan namun dengan mengorbankan cadangan modal yang ada. Ini berarti BRK Syariah mengambil resiko besar atas keberlanjutan Bank jangka panjang. 

 

Beberapa catatan aksi mahasiswa atas BRK Syariah menarik untuk dicermati pula, Tuntutan mereka atas Kelebihan Perjalanan Dinas Andi Buchari sebagai Direktur Utama yang menjadi temuan Otoritas Jasa Keuangan perlu mendapat perhatian, disamping itu biaya konversi dan biaya peresmian yang menghadirkan Wapres kala itu yang menjadi isu dikalangan elite menggunakan dana yang fantastis perlu juga mendapat perhatian khusus oleh lembaga pemeriksa.

 

Polemik yang tak sudah di BRK Syariah dan penurunan laba menegaskan kurangnya Leadership atas kepemimpinan yang ada. Gubernur Syamsuar dan pemilik saham ada baiknya melakukan evaluasi kembali atas Direksi yang ada.

Mengingat BRK Syariah adalah cita – cita besar Gubernur, diujung masa kepemimpinan Gubernur jangan sampai BRK Syariah mengalami penurunan kualitas dan penurunan laba. Sudah saatnya Gubernur mengambil langkah – langkah konkret atas apa yang terjadi. Pembiaran yang panjang akan menjadi catatan sejarah bagi Gubernur Syamsuar sendiri.

 

Selesainya Konversi BRK Syariah, patut pula memberikan Apresiasi terhadap Direksi terutama Andi Buchari sebagai Direktur Utama, namun Gubernur Syamsuar dan Pemilik Saham perlu pula menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Andi Buchari dengan mencari pengganti Direktur Utama baru yang pro terhadap Bisnis dan memiliki leadership yang kuat, memiliki jaringan bisnis yang mumpuni, bukan jaringan politik. 

 

Mencari Direktur Utama yang bebas konflik, menyelesaikan persoalan dengan soft dan cantik, tidak grasak grusuk mengingat lembaga keuangan perlu treatment khusus dan cara yang berbeda penanganannya. 

 

Farewell Andi Buchari, perlu disampaikan Gubernur Syamsuar dan Pemilik Saham. Mencari sosok baru yang bisa meneruskan Transformasi BRK Syariah sangat penting saat ini. Jangan sampai BRK Syariah tinggal kenangan. Karena BRK Syariah adalah kenangan Pak Gubernur paling dalam. “Dayung sudah di tangan, Perahu sudah di Air” jangan sampai tak bisa berlayar.

 

Penulis:

Rama Fandrifal, SE. MM 

 Pemerhati masyarakat dan ekonomi

 

 

 


TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

Di Riau, DL Sitorus Pernah Lahirkan Wartawan Hebat

Jumat, 04 Agustus 2017 - 13:24:12 WIB

Meski hanya tiga tahun lamanya berkibar, kehadiran Harian Umum Suara Riau, telah melahirkan kader-lader wartawan hebat di Riau. Media cetak inilah didanai mendiang Opung DL Sitorus.

Silaturrahim Pengurus DWP Riau dengan DWP Kab/Kota

Eksotisnya Pulau Jemur Pukau Hj Rabaina

Ahad, 12 Februari 2017 - 19:03:38 WIB

“Rasa Lelah dan dahaga hilang rasanya terbayarkan dengan pesona keindahan pulau ini”, ujarnya.

Ciri Wanita Cerdas

Nggak Iri Kesuksesan Sahabatnya

Ahad, 22 Januari 2017 - 17:16:17 WIB

Terkadang ikatan persahabatan antar wanita itu seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, bisa saling mendukung satu sama lain. Di sisi lain, bisa berbisik-bisik iri dengan kesuksesan yang didapat yang

Kecepatan Penentuan BPIH Harus Diimbangi Kecermatan

Senin, 27 Februari 2017 - 18:02:56 WIB

Kecepatan penentuan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) perlu diimbangi kecermatan sehingga memang dibutuhkan pengecekan persiapan fasilitas di lokasi.

Jajaki Aspirasi Klub, IOF Pengda Riau Dorong Pembentukan Pengcab Pekanbaru

Kamis, 14 April 2022 - 20:36:39 WIB

Pada pertemuan anggota beserta jajaran pengurus IOF Pengda Riau, pada Rabu (13/04/2022) tercapai kesepakatan untuk mendorong pembentukan IOF Pengurus Cabang Pekanbaru.

Danlanud Rsn Terima Kunjungan Pengurus Daerah IOF Riau

Kamis, 29 Agustus 2019 - 20:22:10 WIB

Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Ronny Irianto Moningka menerima kunjungan jajaran Pengurus Harian Pengda Indonesian Offroad Federation (IOF) Provinsi Riau, di ruang kerjanya, Kamis (29/8/20