Hanya Gara-gara Diekspos Sumbang Melon dan Kepiting, Seorang Menteri di Jepang Mundur

Ahad, 27 Oktober 2019 - 13:20:26 WIB
Hanya Gara-gara Diekspos Sumbang Melon dan Kepiting, Seorang Menteri di Jepang Mundur Menteri Perdagangan Jepang Isshu Sugawara mengundurkan diri karena memberi hadiah melon, jeruk, telur ikan dan kepiting kepada para pemilihnya.
Madaniy.Com - Jepang merupakan salah satu negara yang mengedepankan budaya malu yang patut ditiru para politisi di Indonesia, gara-gara memberikan sumbangan berupa buah melon dan kepiting, Isshu Sugawara akhirnya mundur dari jabatan Menteri Perdagangan.
 
Dikutip dari BBC.Com, Menteri Perdagangan Jepang, Isshu Sugawara ini akhirnya mundur dari jabatannya karena dituduh telah melanggar undang-undang pemilihan umum di negara itu.
 
Media telah melaporkan politisi ini memberi kepada konstituennya di Tokyo hadiah berupa melon yang mahal, jeruk, telur ikan serta royal jelly.
 
Juga disebut-sebut yang bersangkutan menawarkan "uang duka cita" sebesar 20.000 yen (sekitar Rp2,5 juta) kepada keluarga pendukungnya.
 
Undang-undang pemilu di Jepang melarang politisi memberi apa yang dianggap sumbangan kepada pemilih di daerah pemilihan mereka.
 
 
Tuduhan ini pertama kali muncul di majalah Shukan Bunshun yang mengatakan menteri Sugawara menawarkan 20.000 yen kepada anggota keluarga dari konstituennya yang meninggal dunia.
 
Melon dengan bentuk sempurna yang dijual di Shibuya, Tokyo.
 
Di Jepang, ada kebiasaan memberi uang duka kepada anggota keluarga yang berduka, dikenal dengan nama "uang dupa".
 
Majalah itu juga mencetak daftar hadiah yang diberikan oleh kantor Sugawara, termasuk telur ikan dan jeruk. Ada juga surat terima kasih yang dianyatakan oleh Sugawara diterimanya dari pada penerima hadiah itu.
 
Sugawara menyatakan kepada wartawan hari Jumat (25/10) bahwa ia masih memastikan apakah ia memang melanggar undang-undang pemilu. Namun sementara hal itu ia lakukan, ia memutuskan untuk mengundurkan diri, kata media Nikkei Asian Review.
 
"Saya tak ingin masalah saya memperlambat parlemen dalam mengambil keputusan," kata Sugawara.
 
Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan: "Saya bertanggungjawab menunjuk dia. Saya minta maaf kepada seluruh warga Jepang.***

TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

Pemimpin Dunia Kritik Perintah Trump

Senin, 30 Januari 2017 - 20:01:57 WIB

Perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump yang melarang warga dari negara mayoritas Muslim seperti Irak, Suriah, Iran, Yaman, Sudan, Libya dan Somalia masuk ke Amerika menimbulkan keprihatinan para

Larangan Dicabut, Imigran Muslim Tiba di AS Berurai Air Mata

Senin, 06 Februari 2017 - 07:24:39 WIB

Wisatawan dari tujuh negara mayoritas Muslim yang semula dikenai larangan penerbangan oleh Presiden Donald Trump telah tiba di Amerika Serikat dengan berurai air mata

Raja Salman: Kami Berdiri Sepenuhnya di Belakang Islam

Senin, 27 Februari 2017 - 13:39:17 WIB

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz mengatakan bahwa negaranya akan berdiri di belakang Islam sepenuhnya. Termasuk dalam menangani berbagai isu terkait agama yang mungkin terjadi di dunia.

Muslim Jadi Target Serangan Teroris di Masjid

Selasa, 31 Januari 2017 - 08:15:00 WIB

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan penembakan di sebuah masjid kota Quebec yang menewaskan enam orang pada Ahad malam waktu setempat (29/1) adalah serangan teroris dengan target kelompok

Konferensi Internasional 4 Negara ICEASD

Hebat! DR Husnul Didaulat Jadi Pembicara Utama

Sabtu, 10 Maret 2018 - 12:11:56 WIB

Dosen Geologi Universitas Islam Riau, Dr. Eng. Husnul Kausarian, M.Sc, PhD menjadi pembicara utama (keynote speaker) Konferensi Internasional (International Conference on Enviromental Awareness for Su

Seratusan WNI Terkatung-katung di Pelabuhan Muar-Johor Malaysia

Sabtu, 21 Maret 2020 - 11:35:34 WIB

Ketua Gerakan Pemuda Anshor Provinsi Riau - Purwaji menginformasikan seratusan WNI saat ini terkatung-katung di Pelabuhan Muar-Johor, Malaysia.