Anggota DPD/MPR RI asal Riau Intsiawati Ayus saat menggelar Sosialisasi 4 Pilar di MTsN 1 Pelalawan, Sabtu, 1 Juli 2018 lalu.
Madaniy.Com - Sudah saatnya pelajar memiliki kepekaan dan kecerdasan pada dunia politik. Ini dapat meningkatkan Jiwa nasionalisme dan kepedulian yang tinggi terhadap bangsa dan negara. Tidak pula hanya cerdas ilmu, sudah saatnya lebih mencintai negara.
Hal tersebut disampaikan Anggota DPD/MPR RI asal Riau Intsiawati Ayus saat menggelar Sosialisasi 4 Pilar di MTsN 1 Pelalawan 1 Juli Lalu. Empat Pilar kebangsaan, Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika harus dijadikan semangat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama bagi pelajar.
“Dahulu, sebelum mulai masuk pasa elajar, semua murid harus mengikuti penataran P4, Pedoman, penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Karena penataran itu sudah tidak ada lagi, Sosialisasi 4 Pilar ini Saya jadikan sebagai gantinya,” Ungkap Intsiawati.
Bagi Senator Riau itu, tugas utama pelajar adalah belajar, meraih prestasi sebanyak-banyaknya. Sementara kesadaran dan kepedulian terhadap negara adalah kewajiban seluruh warga negara.
Kesadaran dan kepedulian yang tinggi terhadap negara bisa didapat melalui pendidikan politik yang benar. Intsiawati melihat, masih banyak pelajar yang tidak peduli dan malah antipati terhadap politik karena kesalahpahaman.
Padahal bangsa Indonesia tidak mungkin meraih kemerdekaan dari penjajah jika kaum muda pada tahun 1945 tidak ikut berjuang dam memiliki kepekaan terhadap dinamika yang berkembang.
Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, konstribusi kaum muda dan pelajar sangatlah besar. Namun kini peran itu mulai menghilang karena kaum muda kurang peduli pada dunia politik.
Anggota DPD/MPR RI asal Riau Intsiawati Ayus saat menggelar Sosialisasi 4 Pilar di MTsN 1 Pelalawan, Sabtu, 1 Juli 2018 lalu.
Sebenarnya pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diberikan di sekolah-sekolah, adalah bagian dari pendidikan politik.
Para guru menurutnya, juga harus menyelipkan pendidikan politik dan wawasan kebangsaan yang benar kepada siswa dalam setiap mata pelajaran di kelas. Ini bisa digunakan untuk menangkal radikalisme.
Pada kesempatan itu Aisyah, siswi baru MTsN Pelalawan menanyakan peran apa yang bisa dilakukan dalam posisinya sebagai pelajar. Karena menurutnya dirinya sering dianggap terlalu kecil jika berbicara tentang politik oleh orang-orang lebih tua dan sering masukan atau pendapatnya tidak dianggap oleh mereka.
Hal senada juga ditanyakan Ananda yang juga merupakan siswa baru. Untuk itu Intsiawati meminta siswa, terutama siswa baru untuk bisa aktif di organisasi-organisasi baik didalam maupun di luar sekolah. Ini dapat melatih kepekaan sekaligus mengasah ketrampilan siswa dalam berorganisasi.(rls)