Didampingi Kapolres Rohul AKBP Yusup Rahmanto dan Camat Rambah Samo Zulbahri, Marsma Yudi Bustami yang juga Direktur Latihan Paskas TNI AU memberikan keterangan pers.
Rambah, MADANIY.com - Wadan Korpaskhas Marsma TNI Yudi Bustami menegaskan pihaknya bertanggung jawab atas musibah yang menimpa keluarga korban meninggal dan luka berat.
"Setelah mengetahui ciri ciri dari bahan yang meledak, itu adalah dari tim 'demolisi'. Kami bertanggung jawab maksimal, terhadap keluarga yang ditinggalkan, dan terhadap korban yang luka," tegas Marsma Yudi Bustami.
Ledakan bom terjadi di dekat lapangan bola SMKN 1 Rambah Samo, Dusun Karya Bakti, Desa Rambah Utama, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Kamis siang, (20/7/2017).
Didampingi Kapolres Rohul AKBP Yusup Rahmanto dan Camat Rambah Samo Zulbahri, Marsma Yudi Bustami yang juga Direktur Latihan Paskas TNI AU dalam keterangan persnya mengatakan, penyebab dari ledakan merupakan kelalaian dari anggotanya, yang belum maksimal melakukan sterilisasi pasca latihan terakhir yaitu serangan fajar pada pukul 05.30 WIB.
"Ledakan itu mengakibatkan saudara Wanda meninggal dunia, sementara Heru, Anto, Asep Sopian, Yudi wiharjo dan seorang wanita Reni Cahyati mengalami luka," ujarnya.
"Kami telah mempelajari dan menyelidiki penyebab kejadian ini di TKP bersama Polres Rohul. Didapatkan kesimpulan bahwa penyebab ledakan tersebut berupa satu rangkaian TNT (bahan peledak) yang secara tidak sengaja meledak ditangan korban," tambah Wadan Korpaskhas.
Yudi mengakuinya, pada saat latihan terakhir yaitu serangan fajar pada pukul 05.30 WIB, Setelah pasukan berkonsolidasi di Bandara Tuanku Tambusai, pihaknya berencana menyelesaikan tugas. Sesuai ketetapan akan dilakukan penyisiran di lokasi latihan, namun belum sempat dilaksanakan penyisiran telah terdengar ledakan.
Kronologis
Kejadian ledakan itu bermula, dari ditemukannya amunisi (TNT) Fahmi menantu dari Ujun, oleh Fahmi penemuan TNT ini disampaikan ke mertuanya (Ujun). Ujun memerintahkan untuk membuangnya saja karena berbahaya.
Hal itu membuat si Fahmi takut dan menyimpan diteras rumahnya, lalu pergi beristirahat dan tertidur.
Tak lama kemudian datanglah Wanda, ketika berbincang dengan temannya, dia melihat barang itu. Pak Ujun pun sudah mengingatkan bhwa barang itu berbahaya.
Namun wanda mengatakan, "Biar saya amankan, untuk cari ikan di laut." Ujun mebiarkan Wanda dan masuk kerumah, hanya beberapa saat kemudian terjadilah ledakan tersebut.
Atasmusibah ini Wadan korpaskhas menegaskan akan menidak tehas anggotanya yang lalai sesuai hukum militer, juga memberikan santunan kepada korban yang saat ini dirawat terpisah di RSUD Rohul dan RS Surya Insani.
"Santunan belum kita tentukan, yang pastinya maksimal," janjinya.
Yuki Chandra