Jangan Sampai Kami Dibohongi Freeport Lagi
Anggota Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih mempertanyakan proses perizinan bagi PT Freeport Indonesia terkait ekspor konsentrat barang tambang. Perubahan status dari kontrak karya ke Izin Usaha Per
Pekanbaru, Madaniy.Com - Hasil Penghitungan Suara Pilwako yang menunjukkan hampir 50 persen pemilih tak menggunakan haknya, menjadi peringatan bagi jajaran Pemerintah Kota Pekanbaru.
"Ini sebuah peringatan terakhir dari masyarakat yang sudah tak peduli lagi dengan pemerintah kota. Bahwa ada anggapan, jika selama ini pejabat Pemko hanya mendahulukan 'ego' pribadi atau kelompok dalam lingkarannya saja," kata Fachry Yasin, Koordinator Koalisi Rakyat Riau.
Menurut Fachry, sudah waktunya pejabat di lingkungan Pemko merubah perilaku egosentris yang hanya berbuat berdasarkan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu saja.
"Sikap warga ini merupakan bukti, bahwa selama ini warga merasa tidak memiliki pemimpin yang mengayomi aspirasi mereka. Makanya, jadikanlah peringatan ini sebagai modal bagi Walikota beserta seluruh jajarannya untuk memperbaiki komunikasi dengan warga," tambah Fachry Yasin.
Pentingnya perubahan sikap dan perilaku pejabat di Pemko Pekanbaru, untuk lebih banyak hadir ditengah masyarakat bagi Fachry Yasin sudah bukan barang baru lagi. Ini sangat tergantung pada proses rekruitmen pejabat di Pemko sendiri.
"Jika Walikota terpilih masih menerapkan pola-pola lama dalam menata dan mengisi struktur organisasi, maka kita harus bersiap untuk menghadapi sikap warga yang lebih buruk dari hari ini, pada lima tahun mendatang," ingat Fachry.
Yuki Chandra
Anggota Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih mempertanyakan proses perizinan bagi PT Freeport Indonesia terkait ekspor konsentrat barang tambang. Perubahan status dari kontrak karya ke Izin Usaha Per
820 KK di Tanah Merah Tak Ikut Mencoblos
Hingga H-5 pemungutan suara, penyaluran dana hibah untuk Pilkada Serentak 2017 di 12 daerah masih di bawah 50 persen.
Jalan desa sepanjang 60 kilometer yang menjadi penhubung Desa Pangkalan Pucuk Rantau dengan daerah sekitarnya, membuat Rusli Effendi urut dada.
Pada pertengahan Ramadhan 1437 H, nama Edi Natar tiba-tiba mencuat dan menjadi buah bibir para tokoh dan masyarakat di Riau.
Mengutamakan Keutuhan bangsa berada di atas segalanya, bagi seluruh relawan Cakra19 Teritorial Riau. Hal inilah alasan utama kehadiran organisasi relawan ini di Provinsi Riau.