Jamaah Masjid di Quebec Ditembak dari Belakang Saat Shalat

Selasa, 31 Januari 2017 - 07:58:50 WIB
Jamaah Masjid di Quebec Ditembak dari Belakang Saat Shalat

Quebec, Canada, Madaniy.Com - Enam korban penembakan massal di Masjid Kota Quebec berasal dari berbagai profesi seperti pengusaha dan profesor. Mereka tengah berkumpul untuk melaksanakan ibadah Shalat Isya.

"Ini merupakan tragedi yang sangat, sangat besar bagi kami, kami merasakan kesedihan yang tidak lagi bisa diungkapkan," kata Wakil Presiden Pusat Kebudayaan Islam Quebec, Mohamed Labidi, kepada National Post Canada sambil bercucuran air mata, Selasa (31/1).

Labidi mengatakan, para korban yang semuanya laki-laki, baik enam korban tewas maupun belasan korban luka. Mereka ditembak dari belakang saat sedang melaksanakan shalat. Ia menuturkan, keamanan masjid merupakan suatu aspek yang sangat penting. Rendahnya pengawasan jadi salah satu yang disesalkan.

Penembakan terjadi tepat sebelum pukul 20.00 malam, dan telah menimbulkan kekacauan di antara para jamaah masjid yang berlarian untuk berlindung. Pelaku diidentifikasi sebagai pemuda 27 tahun atas nama Alexandre Bissonette, dan akan menghadapi enam tuntutan pembunuhan tingkat pertama, dan lima percobaan pembunuhan.

Awalnya, Polisi menangkap dua pria. Tapi pada Senin (30/1) salah satunya yang bernama Mohamed El Khadir dilepaskan karena dinyatakan tidak terlibat. Keenam korban diidentifikasi atas nama Mamadou Tanou Barry (42), Abdelkrim Hassane (41), Kheld Belkacemi (60), Aboubaker Thabti (44), Azzeddine Soufiane (57) dan Ibrahima Barry (39).

Quebec sendiri beberapa tahun terakhir memang tengah berada pada perdebatan kontroversial, tentang ras dan akomodasi keagamaan. Sebelumnya, pemerintah separatis dari provinsi menyerukan larangan terhadap simbol-simbol agama Islam yang mencolok seperti jilbab, untuk tidak digunakan di lembaga-lembaga publik.

Kepolisian menambahkan, selain enam orang korban tewas, terdapat 19 orang jamaah yang mengalami luka-luka, dengan dua yang masih berada di kondisi kritis. Ini bukan pertama kalinya masjid menjadi target ancaman, mengingat musim panas lalu kepala babi yang dibungkus kertas kado sempat dikirimkan ke pintu masuk masjid.

"Saat ini Muslim Quebec dilanda ketakutan, kami mendesak dan menunggu jawaban atas bagaimana dan mengapa tragedi seperti itu bisa terjadi," ujar Presden AMAL Quebec, Haroun Bouazzi, kelompok hak asasi manusia MUslim yang berbasis di Montreal.

Dewan Nasional Muslim Kanada menyerukan lembaga penegak hukum di seluruh negeri, untuk meningkatkan keamanan di sekitaran masjid dan pusat-pusat Islam. Walau khawatir tragedi ini akan meningkatkan kekerasan yang mungkin saja diterima umat Islam di Kanada, mereka mendesak pelaku mendapat hukuman yang setimpal.

"Tindakan pembunuhan keji ini harus dihukum seberat-beratnya," kata Direktur Eksekutif Dewan Nasional Muslim Kanada, Ihsaan Gardee.

Sementara, Dewan Imam Kanada mengaku sangat terkejut atas tindakan pemubunuhan yang dirasa tidak masuk akal. Mereka menolak menunjuk kelompok manapun sebagai dalangnya. Namun dia mengajak semua masyarakat Kanada untuk bersama-sama menegaskan kembali komitmen untuk hidup bersama dalam damai.

"Islamophobia telah membunuh warga Kanada yang tidak bersalah, mari kita berdoa bagi mereka yang menjadi korban, dan kami meminta semua orang berdiri melawan kebencian terhadap Islam dan Muslim dalam berbagai bentuk," ujar Dewan Imam Kanada lewat pernyataan resminya.

Sumber: Republika.Com


TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

Seratusan WNI Terkatung-katung di Pelabuhan Muar-Johor Malaysia

Sabtu, 21 Maret 2020 - 11:35:34 WIB

Ketua Gerakan Pemuda Anshor Provinsi Riau - Purwaji menginformasikan seratusan WNI saat ini terkatung-katung di Pelabuhan Muar-Johor, Malaysia.

Starbucks Hingga Coca-Cola Diboikot di Meksiko

Selasa, 31 Januari 2017 - 07:52:06 WIB

Presiden AS Donald Trump mengatakan sedang mempertimbangkan pengenaan pajak impor terhadap barang-barang yang diproduksi di Meksiko, warga Meksiko bersumpah untuk berhenti membeli produk AS.

160 Ribu Pelajar Australia Belajar Bahasa Indonesia

Senin, 27 Februari 2017 - 14:54:43 WIB

Pemerintah Indonesia dan Australia mempererat kerja sama bilateral. Usai bertemu dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama di bidang pariwisata da

Hanya Gara-gara Diekspos Sumbang Melon dan Kepiting, Seorang Menteri di Jepang Mundur

Ahad, 27 Oktober 2019 - 13:20:26 WIB

Dikutip dari BBC.Com, Menteri Perdagangan Jepang, Isshu Sugawara ini akhirnya mundur dari jabatannya karena dituduh telah melanggar undang-undang pemilihan umum di negara itu.

Cuaca Ekstrim Sambut Kontingen Garuda Bhayangkara IX di Darfur Sudan

Sabtu, 11 Februari 2017 - 18:28:24 WIB

Kontingen Garuda Bhayangkara IX tiba di Bandara El- Fasher, Kota El Fasher, ibukota Darfur Utara pada tanggal 21 Januari 2017. Cuaca yang cukup ekstrim harus dialami oleh kontingen kebanggaan Polri i

Bom Tewaskan Tujuh Orang di Helmand Afghanistan

Sabtu, 11 Februari 2017 - 20:08:35 WIB

Bom bunuh diri menewaskan tujuh orang dan melukai 20 orang lain di luar kantor bank di Ibu Kota Provinsi Helmand, Afghanistan, Sabtu (11/2).