A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_ACCEPT

Filename: helpers/text_helper.php

Line Number: 137

Pemko Pekanbaru Paling Banyak Dikeluhkan Masyarakat

Pemko Pekanbaru Paling Banyak Dikeluhkan Masyarakat

Rabu, 08 Februari 2017 - 04:57:14 WIB
Pemko Pekanbaru Paling Banyak Dikeluhkan Masyarakat

Pekanbaru, Madaniy.Com - Kantor Perwakilan Ombudsman Provinsi Riau mengklaim telah menerima 203 pengaduan masyarakat tentang pelayanan di wilayah setempat pada 2016.

"Dari 203 itu, sebanyak 50 pengaduan keluhan yang masuk tentang pelayanan di Kota Pekanbaru," kata Kepala Perwakilan Ombudsman Provinsi Riau Achmad Fikri di Pekanbaru, Selasa kemarin.

Achmad Fikri mengemukakan dengan 50 pengaduan artinya Pemkot Pekanbaru adalah pemda yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat kepada ombudsman. Sisanya tersebar di 11 kabupaten/kota lainnya di Riau.

Achmad menjelaskan dari 50 keluhan itu lebih khusus menyangkut pelayanan pada bidang pendidikan, ketenagakerjaan, dan juga soal pertanahan.

"Keluhan pendidikan selama ini masalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan uang komite," sebutnya.

Padahal ada aturan baru Disdik Provinsi Riau ada anggaran Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) bagi sekolah.

Demikian juga untuk PPDB masyarakat yang ingin masuk ke sebuah sekolah sebagai siswa tempatan tidak mendapat kemudahan.

Selain kasus ketenagakerjaan dan pertanahan yang menambah buruk penilaian.

Dari data yang diperoleh Ombudsman 2016 pelayanan SKPD Pekanbaru masih ada yang di zona kuning bahkan merah, walau ada hijau.  

Misalkan Bina Marga, Tata Ruang itu standar pelayanannya masih zona merah, sementara pendidikan kuning. Namun BPTPM, Pustaka, Disdukcapil dan Dishub Disperindag sudah masuk zona hijau.

"Indikatornya adalah sejauh mana standar pelayanan bisa diinplementasikan di masing-masing pemkab/kota melalui SKPD yang dipilih jadi sampel Ombudsman," sebutnya.

Standar pelayanan disini sambung dia mencakup adanya informasi pelayanan, jangka waktu pelayanan, informasi biaya pelayanan, SOP dan unit pengaduan.

Hal inilah yang membuat kepatuhan Pemerintah Kota Pekanbaru dalam pelayanan publik mendapat penilaian oleh Ombudsman Pusat berada pada kategori sedang atau zona kuning.

"Pekanbaru menduduki peringkat 18 sebagai kota dengan tingkat kepatuhan sedang," tegasnya.

Ia menegaskan penilaian itu bukan datang dari Ombudsman Riau. Karena Berbicara penetapan penilaian terhadap masing-masing pelayanan kabupaten/kota ia menambahkan itu sudah kewenangan pusat.

"Kami didaerah hanya memasukkan data dan bukti foto," ucapnya.

Walau diakuinya tidak semua SKPD yang berada di zona merah, kuning dan hijau.

Achmad menambahkan jika dibandingkan tahun sebelumnya jumlah pengaduan yang masuk ke Ombudsman meningkat dua laporan saja.

"2015 pengaduan yang masuk ke kami 201 keluhan, naik sedikit menjadi 203 pada 2016," katanya lagi.

Sedangkan berbicara penyelesaian kasus yang masuk sambung dia sejauh ini rata-rata diatas 60 persen.    

"Karena masih ada yang sedang berproses, sebab setiap keluhan tidak sama waktu penyelesaiannya bisa lebih dari setahun," katanya.

Sumber: Antara


TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

Pelajar Jabar Didorong Tingkatkan Minat Wirausaha

Rabu, 15 Februari 2017 - 06:28:17 WIB

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mendorong pelajar di Jawa Barat untuk menanamkan jiwa dan minat menjadi enterpreneur atau berwirausaha.

RAPP Sosialisasikan Pencegahan Karhutla ke Sekolah

Rabu, 01 Februari 2017 - 14:30:29 WIB

Pencegahan kebakaran hutan lebih baik dilakukan daripada menanggulangi, dan sekolah merupakan tempat terbaik untuk menanamkan kesadaran tersebut sejak usia dini.

Pengurus Komunitas SALUD Provinsi Riau Terbentuk

Virus Sadar Lalu Lintas Harus Disebar sejak Usia Dini

Senin, 30 April 2018 - 07:45:29 WIB

Pasca Bimbingan Teknis Sadar Lalu Lintas Usia Dini, yang dilaksanakan Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah IV Provinsi Riau-Kepri, pada 25-26 April 2018, sebanyak 40 peserta sepakat membentuk Ko

UIR dan DW Terinspirasi Bangun Agrowisata, Paska Kunjungi BPPM AA

Kamis, 08 Maret 2018 - 21:06:51 WIB

Wakil Rektor III Universitas Islam Riau Ir. H. Rosyadi, bersama 30 ibu-ibu Darma Wanita berkunjung ke Balai Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (BPPM) PT. Arara Abadi Perawang, Kamis (8/7).

Mahasiswa Harus Sadari Pentingnya Kerjasama PT–Perusahaan

Selasa, 28 Maret 2017 - 06:22:32 WIB

Saat berdialog dengan para mahasiswa, pria yang akrab disapa Andi Rachman ini menyoroti pentingnya kerjasama antara perguruan tinggi dan perusahaan-perusahaan yang ada.

Arara Abadi Gunakan TNI Hadapi Masyarakat Sakai

Ahad, 19 Februari 2017 - 20:40:55 WIB

Penderitaan masyarakat suku asli Sakai atas perlakuan anak perusahaan Sinar Mas, PT Arara Abadi dan PT Riau Abadi Lestari, menjadi salah satu kasus sengketa lahan masyarakat dengan perusahaan yang men