A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_ACCEPT

Filename: helpers/text_helper.php

Line Number: 137

Mengambil Pelajaran Dari Perang Uhud

Mengambil Pelajaran Dari Perang Uhud

Kamis, 11 Oktober 2018 - 16:41:15 WIB
Mengambil Pelajaran Dari Perang Uhud Ilustrasi
Madaniy.Com - Jika saya bertanya kepada anda, “Siapakah yang menang pada perang Uhud?” Tentu tanpa keraguan anda akan menjawab, “Kaum musyrikin”. Sederet alasan dan bukti diajukan.
 
Pertama, jumlah kaum muslimin yang meninggal lebih banyak, lalu banyak dari para pahlawan Islam mati syahid, seperti Hamzah dan Mush’ab bin ‘Umair radiyallahu anhuma.
 
Terakhir, kaum muslimin meninggalkan medan perang, dan mundur ke arah gunung. Dan sederet alasan lain.
 
Maka, saya katakan, “Engkau benar, pada saat itu kaum muslimin yang menderita kekalahan, kalau kita melihat dari sisi sudut pandang kerugian saat perang. Tapi kalau kita lihat dari nilai yang kaum muslimin pelajari dari perang Uhud, saya dengan percaya diri mengatakan, kaum Muslimin yang menang ketika Perang Uhud.“
 
Apa penjelasannya?
Ketika kaum muslimin Merasakan pahitnya kekalahan pada perang Uhud, mereka pun menyadari apa sebab kekalahan itu, dan dengan apa mereka akan meraih kemenangan. 
 
Sebelum perang Uhud, waktu itu sabtu pagi, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wasallam telah mewanti-wanti agar pasukan pemanah yang berada di bukit Rumah (nama aslinya bukit ‘Ainain) agar tetap berada ditempatnya, walaupun kaum muslimin telah meraih kemenangan atau ditimpa kekalahan.
 
Api peperangan menyala, pedang menyambar, anak panah meleset keluar dari busurnya, tombak dihujamkan, banyak nyawa yang melayang, kaum muslimin menyerang, maju dengan penuh kepahlawan sebagai ksatria, kemenanganpun telah menampakkan senyumnya, kaum musyrikin lari meninggalkan medan perang penuh ketakutan.
 
Saat itu, diatas bukit Rumah pasukan pemanah mulai berselisih, kebanyakan mereka berkata, “Kita telah menang, ayo kita turun untuk bersama saudara-saudara kita“.
 
Pimpinan pasukan Abdullah bin Jubair Radhiyallahu’anhu mengingatkan, “Tetaplah berada ditempat kalian, karena Rasulullah memerintahkan agar kita tetap berada diatas bukit, dalam keadaan kita menang ataupun kita kalah.“
 
“Perintah Rasulullah itu adalah dalam keadaan perang, sekarang perang telah selesai dan musuh telah melarikan diri“, mereka beralasan. 
Kemudian 40 orang dari 50 orang pasukan pemanah turun dari bukit Rummah.
 
Pimpinan pasukan berkuda kaum musyrikin Khalid bin Walid (sebelum masuk Islam) melihat kebanyakan pasukan pemanah telah meninggalkan tempatnya, maka ia dengan sigap menyerang pasukan kaum Muslimin dari belakang. 
 
Sisa pasukan pemanah yang berada diatas bukit yang bertugas untuk melindungi bagian belakang kaum muslimin tidak dapat menghadapi pasukan berkuda kaum musyrikin.
 
Keadaan pun berbalik, cahaya kemenangan yang mulai nampak kembali bersembunyi, kekalahan akhirnya dirasa, luka jasmani dan pahitnya kekalahan mereka teguk dengan begitu berat.
 
Namun mereka sadar, akan sebab kekalahan: melanggar satu perintah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Mereka akan mendapatkan kunci kemenangan dan pertolongan Allah Ta’ala adalah dengan menaati perintah Allah dan Rasul-Nya. 
 
Sebab kekalahan telah diketahui, kunci kemenangan di tangan. Maka setelah perang Uhud kaum Muslimin selalu meraih kemenangan.*
 
Penulis: Ust. Muhammad Sanusin, Lc.
 
SUmber: https://muslim.or.id/22234-mengambil-pelajaran-dari-perang-uhud.html

TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA
Silaturrahim Pengurus DWP Riau dengan DWP Kab/Kota

Eksotisnya Pulau Jemur Pukau Hj Rabaina

Ahad, 12 Februari 2017 - 19:03:38 WIB

“Rasa Lelah dan dahaga hilang rasanya terbayarkan dengan pesona keindahan pulau ini”, ujarnya.

Umrah Murah, Pemerintah Siapkan Harga Referensi

Ahad, 12 Februari 2017 - 20:14:49 WIB

Pemerintah tidak akan menetapkan harga minimal umrah. Fokus pemerintah pada kualitas, bukan harga.

Ciri Wanita Cerdas

Nggak Iri Kesuksesan Sahabatnya

Ahad, 22 Januari 2017 - 17:16:17 WIB

Terkadang ikatan persahabatan antar wanita itu seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, bisa saling mendukung satu sama lain. Di sisi lain, bisa berbisik-bisik iri dengan kesuksesan yang didapat yang

Mencela Pemimpin, Ciri Khas Kelompok Khawarij

Jumat, 28 September 2018 - 11:54:40 WIB

Mencela pemimpin merupakan ciri khas manhaj yang ditempuh oleh kaum khawarij. Awalnya hanya sekedar mengkritik dan membeberkan aib pemimpin di atas mimbar, seminar, koran dan medsos tetapi membengkak

Menjaga Akidah "Anak-anak Kelapa Sawit"

Sabtu, 18 Februari 2017 - 17:09:53 WIB

Pelantam suara (speaker) dari pucuk atap Musola Kampung Bandar Jaya lantang melantunkan ayat-ayat Al-Quran. Senja di kampung ini terasa sekali makin hidup dan semarak ketika listrik mulai mengalir dar

Umrah Murah, Fokus Pemerintah pada Kualitas, Bukan Harga

Ahad, 12 Februari 2017 - 20:16:07 WIB

Apakah pemerintah perlu menetapkan harga minimal umrah? Pertanyaan tersebut mengemuka dalam talk show bertema “Fenomena Umrah Murah, Kualitas dan Risiko terhadap Jamaah” yang diadakan Indonesian I