A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_ACCEPT

Filename: helpers/text_helper.php

Line Number: 137

Pemerintah Kembali Kaji Gabung TPP

Setelah Trump Terpilih

Pemerintah Kembali Kaji Gabung TPP

Selasa, 22 November 2016 - 15:24:54 WIB | Di Baca : 10 Kali
Pemerintah Kembali Kaji Gabung TPP

Jakarta, Madaniy-Com - Pemerintah kembali mengkaji untuk bergabung dengan kerja sama Trans-Pasific Partnership (TPP) setelah terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjhaya Widayanti mengatakan, Kemendag sebenarnya telah menyelesaikan kajian-kajian untung rugi Indonesia ketika bergabung dalam TPP. Namun, setelah terpilihnya Presiden baru Amerika Serikat Donald Trump membuat Kemendag kembali mengkaji keikutsertaan dalam TPP.

"Ini ada kajian lagi yang kita lakukan pasca-Presiden Amerika yang baru. Jadi semua masih on going," kata Tjahya di kantornya, Jakarta.

Tjahya menuturkan, perubahan kajian sejauh ini masih dilakukan di lingkup Kemendag, belum masuk ke ranah Kemenko Perekonomian. Sebab ikut tidaknya Indonesia dalam perdagangan bebas TPP ini harus didiskusikan terlebih dahulu di Kemenko Perekonomian bersama dengan Kementerian/Lembaga lain.

Meski masih ada kemungkinan TPP tidak berjalan, tetapi Indonesia masih harus mereformasi lingkungan kerja agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan di luar negeri. Sebab, ketika TPP tidak ada bukan berarti AS atau negara lain menutup diri untuk membuka sistem perdagangan bebas lainnya.

Melalui perdagangan bebas, Indonesia akan dituntut untuk menjadikan perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa bisa lebih kompetitif. Proses ini baik di tengah persaingan global yang semakin nyata terasa. "Kita tidak tahu, mungkin akan ada perjanjian-perjanjian dagang lainnya," ujar Tjahya.

Sumber Republika.Com


TULIS KOMENTAR
BERITA TERKAIT
Koperasi Syariah 212

Harus Berani Merekrut SDM yang Terbaik

Senin, 23 Januari 2017 - 07:01:27 WIB

Peneliti Ekonomi Syariah SEBI School of Islamic Economics (STEI SEBI), Aziz Setiawan mengatakan, untuk membuat koperasi tumbuh besar, koperasi tersebut perlu masuk ke lini usaha. Maka, diperlukan SDM

LIPI nilai Kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah

Kamis, 05 November 2015 - 18:34:19 WIB

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menilai besarnya anggaran pendidikan yang dialokasikan pemerintah, yakni 20 persen APBN, tidak berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pendidikan di Indo

Kunci Bagi Kemajuan Koperasi Syariah 212

Senin, 23 Januari 2017 - 07:00:00 WIB

Koperasi Syariah 212 dinilai memiliki prospek yang bagus karena lahir dari idealisme dan spirit 212. Peneliti Ekonomi Syariah menyarankan agar Koperasi Syariah 212 tetap mengikuti kaidah hukum organi

Kembali Australia Tawari Indonesia dan Cina Gabung TPP

Selasa, 24 Januari 2017 - 15:01:16 WIB

Keputusan Presiden AS Donald Trump untuk keluar dari kemitraan Trans-Pacific Partnership (TPP) tidak membuat Ausralia mengurungkan niatnya untuk terus bergabung dalam kesepakatan perdagangan bebas Asi

Penelitian buktikan kalau pria lebih narsis dibandingkan wanita

Rabu, 08 April 2015 - 00:02:58 WIB

Kata siapa perempuan itu makhluk yang narsis? Sebuah studi yang dirilis oleh University at Buffalo School of Management justru memberikan hasil yang berbeda. Penelitian selama 31 tahun yang melibatkan

Kementerian BUMN Revitalisasi 76 Bandara Kelas IV

Selasa, 24 Januari 2017 - 15:05:13 WIB

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) segera merevitalisasi sebanyak 76 bandar udara berukuran landasan pacu (run way) 800-1.000 meter hingga lima tahun ke depan, dengan melibatkan sejumlah peru