Antasari Sebut Hary Tanoe Diutus SBY Minta Aulia Pohan Tak Ditahan

Selasa, 14 Februari 2017 - 15:43:07 WIB
Antasari Sebut Hary Tanoe Diutus SBY Minta Aulia Pohan Tak Ditahan Antasari Azhar

Jakarta, Madaniy.Com — Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mengaku bahwa sekitar Maret 2009, dia pernah didatangi oleh CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo.

Saat itu, kata Antasari, Hary mengaku diutus oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu menjabat sebagai Presiden keenam RI untuk menemuinya.

Hary meminta Antasari agar tidak menahan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aulia Tantowi Pohan, besan SBY.

"Beliau diutus oleh Cikeas saat itu. Siapa Cikeas? SBY. Datang minta supaya saya jangan menahan Aulia Pohan," ujar Antasari di kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Aulia saat itu ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi di Bank Indonesia. Mendengar permintaan itu, Antasari menolaknya.

Menurut dia, sudah prosedur di KPK untuk menahan seseorang yang sudah dijadikan tersangka. Namun, Hary terus memohon kepadanya.

"Waduh, Pak, saya mohon betul. Saya bisa ditendang dari Cikeas karena bagaimanapun nanti masa depan Bapak bagaimana," kata Antasari, menirukan ucapan Hary saat itu.

Antasari bersikeras untuk menolak. Saat itu, Antasari siap menerima risiko apa pun atas sikapnya itu.

Dua bulan kemudian, Antasari ditangkap polisi. Ia dituduh membunuh Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.

Hingga putusan peninjauan kembali, Antasari divonis bersalah dengan hukuman 18 tahun penjara. Kini, ia sudah dinyatakan bebas murni setelah mendapat grasi dari Presiden Joko Widodo.

Antasari menduga bahwa kasusnya tak terlepas dari kedatangan Hary yang diutus SBY ke rumahnya pada malam itu.

Ia meminta SBY jujur mengenai kriminalisasi dirinya yang membuatnya harus mendekam selama delapan tahun.

"Untuk apa Anda menyuruh Hary Tanoe datang ke rumah saya malam-malam? Apakah bisa dikatakan bahwa SBY tidak intervensi perkara? Ini bukti, untuk tidak menahan Aulia Pohan," kata Antasari.

Hingga saat ini Kompas.com masih meminta komentar pihak SBY dan Hary Tanoe atas pernyataan Antasari.

Sumber: Kompas


TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

Danlanud Rsn Anugerahkan Media Award bagi Madaniy.Com

Ahad, 31 Maret 2019 - 12:17:08 WIB

Dinilai proaktif dan turut berkontribusi dalam pemberitaan kegiatan Lanud Roesmin Nurjadin, Danlanud Marsma TNI Ronny Irianto Moningka menganugerahi Madaniy.Com berupa Media Award

Dua Unit Bus Suporting BPTD IV Riau-Kepri Untuk Pemulangan Pekerja Migran Mulai Beroperasi Di Batam

Selasa, 04 Mei 2021 - 21:55:00 WIB

Gelombang pemulangan pekerja migran Indonesia (PMI) melalui Pelabuhan Internasional Batam Centre, Kota Batam, menjadi atensi khusus Kementerian Perhubungan RI.

Kenali Alam, Murid PAUD dan TK Angkasa Rsn Panen Sayur

Selasa, 11 April 2017 - 15:20:24 WIB

Murid-murid PAUD serta TK Angkasa bersama dengan guru dan pengurus Yayasan Ardhya Garini (Yasarini) Lanud Roesmin Nurjadin melaksanakan panen sayur di kebun sayur yang terdapat di area Lanud Rsn, Sela

Penyidik BPTD IV Masih Dalami Buku KIR Yang Diduga Palsu

Ahad, 11 Oktober 2020 - 12:49:36 WIB

Penyidik PNS Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah IV Provinsi Riau dan Kepri (BPTD IV), masih mendalami pihak penerbit Buku KIR yang diduga palsu, yang terjaring pada Gakkum ODOL di Jalan Tol Pe

Diikuti 3 Skadron Udara

Tingkatkan Kesiagaan Melalui Latihan MOT di Lanud Rsn

Kamis, 05 Juli 2018 - 22:52:55 WIB

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kesiapsiagaan guna menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Lanud Roesmin Nurjadin gelar latihan bertajuk Mission Oriented Training (MOT) yang diiku

Menhan: Investigasi Helikopter AW-101 di Tangan KSAU

Selasa, 07 Februari 2017 - 22:20:59 WIB

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyatakan investigasi pengadaan helikopter AgustaWestland (AW-101) berada di tangan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU).