Nico Dimo, Anggota Exco Asprov PSSI Papua
Madaniy.Com - Untuk kedua kalinya Asprov PSSI Papua menegaskan penolakan terhadap penggunaan pemain profesional pada perhelatan pesta olahraga multi even Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.
Hal ini ditegaskan anggota Exco Asprov PSSI Papua Nico Dimo dalam keterangan pers yang diterima redaksi Madaniy, Selasa(16/4/2019), menyikapi surat yang dilayangkan Sekjen PSSI.
Surat dari PSSI bertandatangan Sekjen PSSI tersebut ditujukan kepada Ketua KONI Provinsi se-Indonesia dan Asprov PSSI se-Indonesia. Yang menegaskan bahwa untuk pelaksanaan PON XX/2020 di Papua, setiap tim sepakbola putra wajib menggunakan 5 pemain profesional.
"Kami anggota Exco PSSI Papua perlu memberi klarifikasi, bahwa sebelum surat Sekjen PSSI ini keluar, kami Asprov PSSI Papua telah memutuskan cabang sepakbola putra tidak menggunakan pemain profesional. Tetap menggunakan pemain amatir," kata Nico Dimo.
Bahkan penolakan ini telah disampaikan melalui surat resmi Ketua Asprov PSSI Papua kepada PSSI Pusat dan KONI Pusat serta KONI Provinsi Papua sebagai tuan rumah pelaksanaan.
"Bagi kami sangat beralasan, karena spirit PON ini adalah kesempatan bagi pemain amatir untuk menunjukkan kelasnya, sikap Sekjen PSSI telah mencederai semangatPON itu sendiri," kata Nico Dimo menegaskan.
Di samping itu, sebagai tuan rumah PON, Nico Dimo menegaskan bahwa Papua memiliki hak untuk menolak penggunaan pemain profesional untuk tampil pada PON mendatang.
"Artinya, penolakan ini adalah sikap tegas kami, agar PSSI bisa memahami semangat PON XX/2020, sudah seharusnya kita memberikan kesempatan kepada pemain-pemain amatir tersebut," katanya.(01)