Danlanud Roesmin Nurjadin Kolonel Pnb Ronny I Moningka memeriksa pasukan dalam Upacara Peringatan 55 Tahun Wanita Angkatan Udara di Apron Base Ops Lanud Rsn, Senin (13/8/2018) Foto Pentak Rsn
Madaniy.Com - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna berharap, agar seluruh “wanita angkatan udara” dapat menjadi prajurit wanita yang sejati.
"Selalu siap untuk mengabdikan diri kepada bangsa dan negara, dengan berbekal keahlian dan kemahiran yang telah dimiliki," demikian sambutan KSAU sempena HUT Wanita Angkatan Udara(Wara) ke-55, pada 12 Agustus 2018.
KSAU berharap Wara senantiasa berpedoman pada motto, dalam setiap sikap dan tindakan prajurit wanita angkatan udara, yakni “kanya bhakti sakti sejati”.
Hal ini terungkap dalam Upacara Peringatan ke-55 HUT Wara di Apron Base Ops Lanud Roesmin Nurjadin yang dipimpin Danlanud Roesmin Nurjadin Kolonel Pnb Ronny Irianto Moningka, Senin (13/8/2018).
Prajurit Wanita Angkatan Udara (WARA) Lanud roesmin Nurjadin, berfoto bersama usai Upacara Peringatan HUT WARA ke-55. Foto Pentak Rsn
Danlanud membacakan sambutan KSAU, yang menyampaikan pesan bahwa sejarah pembentukan wara, tidak lepas dari peran wanita indonesia sejak era kolonialisme, dimana keberadaan kaum wanita dimasa itu memiliki peran yang cukup besar, dalam turut serta berjuang mengusir penjajah dari bumi indonesia.
“Tolak ukur keberhasilan Wara dapat dilihat dari berbagai kepercayaan tugas yang dapat dilaksanakan dengan baik dan sukses," kata KSAU.
Menurut KSAU, saat ini Wara telah banyak dilibatkan pada tugas-tugas operasi dan yang memerlukan keahlian khusus.
"Tugas-tugas tersebut tidak lagi merupakan monopoli kaum pria, seperti Polisi Militer, teknisi pesawat, peterjun udara maupun penerbang, serta keterlibatan Wara dalam kontingen PBB dibeberapa negara konflik,” lanjutnya.
Letkol Kes Novita menerima potongan tumpeng dari Danlanud Rsn didampingi Ny. Ronny I Moningka saat syukuran HUT WAR ke 55. Foto; Pentak Rsn
Sebelum mengakhiri sambutannya, KSAU menyampaikan bahwa tantangan yang akan dihadapi pada masa mendatang akan semakin berat dan kompleks. Dinamika perkembangan lingkungan strategis baik nasional maupun global, telah bergerak secara cepat.
"Perkembangan teknologi komunikasi sangat pesat, membuat dunia seolah-olah tanpa batas. Tentunya membawa implikasi positif maupun negatif bagi perkembangan kehidupan umat manusia," ingatnya.
Usai upacara, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng di Gedung Base Lanud Rsn, dipimpin langsung Danlanud Rsn didampingi Ny Ronny I Moningka.
Sumber: Pentak Rsn