Tolak Penggunaan Pemain Profesional di Sepakbola PON Papua
Nico Dimo, Exco Asprov PSSI Papua
Madaniy.Com - Sikap pengamat sekaligus anggota Exco Asprov PSSI Papua Nico Dimo sangat kontradiksi dengan niat atau wacana Sekjen PSSI Pusat, Ratu Tisha.
Substansinya keinginan Ratu Tisaha untuk memasukkan 5 pemain profesional Yang berlaga di Liga I dan Liga II untuk memperkuat tim PON masing-masing Provinsi, pada PON XX 2020 di Papua.
"Tentunya kami menyambut baik menganggap baik keinginan PSSI, namun perlu kita ingatkan pada ibu Sekjen PSSI, bahwa filosofi dan semangat sepakbola yang digekar pada pesta empat tahunan PON tersebut," kata Nico Dimo.
Menurut Nico, ada skala prioritas yang patut menjadi atensi dan pertimbangan bagi PSSI Pusat. Pesta olahraga selevel PON adalah ajang pembuktian hasil pembinaan setiap cabang olahraga di daerah masing-masing.
"Momentum PON merupakan wadah evaluasi dan uji hasil pembinaan di daerah, khususnya di cabor sepakbola. Menjadi sebuah kesalahan jika PSSI tetap memaksakan memasukkan lima pemain profesional dalam even ini," katanya.
Bagi Esco Asprov PSSI Papua ini, kehadiran pemain profesional justru menjadi pertanyaan bagi para pembina sepakbola di tanah air, apakah hanya karena ingin memenuhi syhawat untuk meraih gelar juara atau apa?
"PON ini seharusnya menjadi momentum bagi seluruh Asprov PSSI untuk menunjukkan talenta-talenta hasil pembinaan mereka di daerah, karena jika pembinaan berjalan dengan baik, maka sudah bisa dipastikan yang tampil adalah pemain terbaik dari masing-masing daerah," kata Nico menegaskan.
Ditambahkan Nico, "Apa artinya jika sebuah tim meraih gelar juara, namun dengan diperkuat pemain profesional? Sangat tak ada kebanggaan sama sekali bagi daerah."
Asprov PSSI Papua sangat berharap PSSI Pusat dapat merespon aspirasi untuk pelaksanaan cabor sepakbola pada PON XX/2020 Papua 2020. Penggunaan pemain profesional justru mencederai semangat pembinaan sepakbola itu sendiri.
"Kami sudah putuskan tidak menggunakan pemain profesional, artinya jangan lagi ada wacana atau pikiran yang masih menginginkan keterlibatan pemain-pemain profesional di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua," kata Nico menegaskan.
Tentu sikap ini diputuskan Asprov PSSI Papua memang sangat beralasan sekali. Semangat PON sebagai tolok ukur hasil pembinaan di daerah, menolak kehadiran pemain profesional. 01
Nico Dimo mantan pemain Persipura era 80an