Ternyata Edi Natar Telah Resmi Jabat Gubri Sejak 25 Oktober 2023

Meski sudah resmi tak menjabat Gubernur, Syamsuar tetap melantik pejabat Eselon III dan IV pada 31 Oktober 2023 lalu.

PEKANBARU - Beredarnya Surat keputusan Presiden RI Nomor 103/P/TAHUN 2023 tentang Pemberhentian Gubernur Riau dan Penunjukkan Pelaksana Tugas membuka mata banyak pihak.

Dalam diktum Keempat klausul SK yang ditetapkan pada tanggal 25 Oktober 2023, menegaskan bahwa pada tanggal tersebut Edi Natar Nasution telah resmi menjadi Gubri.

Kenyataannya, hingga Kamis (02/11/2023) ternyata Syamsuar masih menjalankan tugas-tugas Gubernur Riau, hingga acara perpisahan di gedung daerah.

Tak ada pengumuman sama sekali dari pihak kantor Gubernur Riau mengenai telah terbitnya SK tersebut, yang jelas sekali memiliki dampak hukum.

Terlebih, pada hari Selasa (31/10/2023) Syamsuar melantik pejabat eselon II dan IV di lingkungan Pemprov Riau.

Hal ini menimbulkan pertanyaan banyak pihak, akan legalitas pelantikan tersebut, karena sudah jelas dalam SK Presiden RI yang menegaskan bahwa pada tanggal 25 Oktober 2023, Syamsuar tidak lagi menjabat Gubernur.

Pejabat Politik
"Sebagai pejabat politik, Pak Syamsuar seharusnya sudah melepaskan tugasnya sebagai Gubenur, ketika menyampaikan pengunduruan diri di DPRD, itu etikanya," kata Syahril Abu Bakar.

Dijelaskan, beliau seharusnya sudah tidak menggunakan fasilitas negara lagi dan yang paling pokok jangan membuat kebijakan baru.

"Seharusnya semua tugas Gubernur Riau diserahkan kepada Pak Edi Natar bersama Sekda untuk dijalankan, begitu Pak Syam mundur, itu namanya etika politik. Soal SK Presiden, itu hanya masalah administrasi, jangan dijadikan alasan untuk tetap menggunakan fasilitas negara," jelasnya.

Syahril Abu Bakar mengilustrasikan etika politik mantan Presiden Soeharto ketika mengumumkan pengunduran dirinya tahun 1998, serta merta beliau meninggalkan seluruh hak dan kewenangan Presiden kepada penggantinya.

"Pak Syamsuar seharus berkaca pada etika politik Pak Harto tersebut, begitu mengumumkan pengunduran dirinya, ya sudah, serahkan kepada penggantinya yakni Pak Edi Natar," ungkap Syahril Abu Bakar.001