Gantikan Indonesia FIFA Disebut Tunjuk Peru Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
PEKANBARU - Menyadari mimpi menjadikan talenta pesepak bola Riau mengenakan jesrsey Timnas Garuda butuh perjuangan keras.
Mantan Asisten Manager PSPS dimasa 2013 - Asrar Rais, melihat dibutuhkannya sinergitas seluruh pemangku kepentingan.
"Sekolah Sepak Bola merupakan titik sentral pembinaan yang harus menjadi perhatian utama," kata Asrar.
Dikatakan Asrar, pemangku kepentingan dimaksud bukan saja pemerintah daerah melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga serta Asosiasi atau Federasi saja.
"Sangat kita sadari, siswa SSB membutuhkan menit bermain, kalau ndak salah setiap anak minimal butuh 30 game dalam setahun, dengan durasi bermain selama 20 menit seiap gamenya," kata Asrar.
Ditambahkannya, artinya dibutuhkan even yang sanggup mewujudkan target menit bermain tersebut dalam bentuk kompetisi, dimana anak-anak bisa bermain tanpa tekanan.
Dalam rentang kompetisi yang cukup panjang tersebut, pelatih SSB bisa mengeksplorasi siswanya dalam menerapkan filosofi bermain sepak bola yang diinginkan.
"Tentunya untuk menggelar even, dibutuhkan operator yang memang kompeten dan komit untuk pembinaan anak usia dini tersebut," katanya.
Dijelaskan, untuk memutar roda kompetisi takkan terlepas dari anggaran biaya, dalam hal ini sektor swasta dinanti perannya.
"Saya sudah kaji kebutuhan sebuah kompetisi usia dini, anggarannya tak besar, cukup dengan satu proyek PL saja, tak sampai Rp. 200juta, sudah lebih dari cukup menggelarnya," ungkap Asrar.
Kesadaran bersama inilah yang harus dibangun semua pemangku kepentingan sepak bola di daerah.
"Jika ingin mencetak pemain Timnas, maka benahilah pembinaan sepak bola usia dininya melalui kompetisi yang teratur dan berkelanjutan<' ujar Asrar.
Sebagai penasehat Kompetisi UNILIGA, Asrar Rais menilai dibutuhkan operator yang berkomitmen dan sejalan dalam menerapkan format Filanesia, melalui gelaran kompetisi.
"Kami sangat mendukung harapan Ketua Askot PSSI Pekanbaru dan Direktur Teknik PSSI Bang Philip Hansen, mari bersama kita mewujudkan mimpi tersebut," ajaknya.
Berdasarkan pengalamannya langsung sebagai Asisten Manager PSPS, Asrar mengungkapkan talenta pesepak bola Riau sangat sulit bersaing di berbagai level kompetisi.
"Jangankan untuk mengenakan jersey Timnas, untuk masuk Squad PSPS saja sulit ketika itu. Kelemahan kita bersama adalah mengabaikan pondasi sepak bola di usia dini," ungkapnya.***
Ribuan anggota suporter PSPS akan merayakan 16 tahun usia Asykar Theking, Sabtu (30/12/2017) di Mabes Theking.
Tim yang kuat amat dibutuhkan Semen Padang. sebagai satu-satunya wakil Pulau Sumatera yang mentas, juga harus mampu bertahan menerjang panasnya pusaran kompetisi.
Nama Ezra Walian kini tengah tengah menjadi sorotan publik di Tanah Air. Pasalnya, pemain asal Belanda yang berdarah Indonesia tersebut berulang kali menunjukkan kecintaannya terhadap timnas Merah Put
Komitmen penuh Komandan Lanud Roesmin Nurjadin beserta jajarannya terhadap pembinaan sepak bola usia dini dan muda di Provinsi Riau tak diragukan lagi, kali ini pelaksanaan Kejurda U-15 mendapat suppo
Dari 26 klub yang hadir dalam rapat pembahasan nasib Liga 2, ternyata 15 klub meminta kompetisi dilanjutkan.