Roni Saputra - Ketua Askot PSSI Pekanbaru
PEKANBARU - Askot PSSI Pekanbaru akan mendukung seluruh kegiatan sepak bola yang diadakan masyarakat Pekanbaru tanpa terkcuali.
Dengan catatan, penyelenggaran tetap mengedepankan regulasi yang jelas berdasarkan rekomendasi Asosiasi.
Hal ini ditegaskan Roni Saputra - Ketua Askot PSSI Pekanbaru pada Sarasehan Pembina Sepak Bola Usia Dini se-Pekanbaru dan sekitarnya.
"Seperti UNILIGA yang diselenggarakan Yayasan Riau Berjaya ini, sejak persiapan panitia selalu berkoordinasi dengan Askot," kata Roni, Kamis (03/08/2023) lalu.

Bahkan ditambahkan Roni, pihak panitia telah meminta Askot PSSI Pekanbaru untuk menugaskan perangkat pertandingan Asosiasi.
"Kami dari Askot tentunya, sangat mendukung even ini, karena mentaati regulasi dan peraturan yang ada," katanya.
Terlebih, even yang dilaksanakan adalah kompetisi dengan durasi waktu yang cukup panjang, sehingga harus disupervisi dengan baik.
Baca: 19 SSB Pastikan Diri Menjadi Kontestan Kompetisi UNILIGA 2023
"Apalagi UNILIGA ini adalah sebuah kompetisi yang memakan waktu panjang, dalam hal ini Askot akan memberikan perhatian penuh," kata Roni.
Dengan penerapan filosofi sepak bola Indonesia (Filanesia), penekanan kompetisi ini jelas sekali untuk menambah menit bermain anak-anak.
"Sudah saatnya kita hilangkan cara fikir mengejar gelar Juara, mulai dari usia 9 tahun, siswa SSB butuh menit bermain yang cukup," katanya.

Sebagaimana disampaikan dalam Launching UNILIGA 2023, kompetisi ini bertujuan untuk menambah menit bermain anak-anak kelompok U10 dan U12, maksimal hingga 300 menit per-siswa.
Demikian juga dengan regulasi yang diterapkan, mengacu pada format kompetisi Filanesia, dimana para pelatih dituntut untuk menerapkan formasi yang diinginkan kurikulum ini.
"Sebagai pondasi pembinaan sepak bola usia dini di Pekanbaru, tentunya kami akan maksimal dalam mendukung UNILIGA ini," tutur Roni.***