Kasi TSDP BPTD IV - Riskan berfoto bersama Pramuka dari Kwarcab Kota Pekanbaru
Madaniy.Com - Puluhan orang Pramuka dari Kwartir Cabang Kota Pekanbaru, resmi menjadi Pelopor Keselamatan Berlalulintas.
Ditandai dengan penyematan PIN Pelopor oleh Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah IV (BPTD IV) Riau - Kepri - Ardono yang diwakili Kasi TSDP KP - Riskan.
Penyematan PIN tersebut dilaksanakan dalam kegiatan Sosialisasi Keselamatan Lalulintas Jalan yang ditaja Balai Pengelola Transortasi Darat Wilayah IV (BPTD IV) Riau-Kepri, Rabu (10/11/2021) di Aula MAN 2 Pekanbaru.
Mengangkat tema Transportasi Darat Aman Nyaman dan Berkeselamatan, kegiatan Sosialisasi menghadirkan empat nara sumber handal dari empat unsur transportasi darat di Provinsi Riau.
Dijelaskan Ahmad Juli Wira Bakti selaku Ketua Panitia, bahwa kegiatan sosialisai ini sekaligus pembekalan bagi pramuka yang telah dipercaya dan didaulat sebagai Pelopor Keselamatan Berlalulintas.
"Pada penyelenggaran Pekan Nasional Keselamatan Jalan, kami dari BPTD IV fokus pada pengembangan sumber daya manusia yang mampu menjadi pelopor keselamatan dalam berlalulintas," katanya.
Orangtua Celakai Anak
Saat ini banyak sekali ditemukan para orang tua yang bangga anak-anaknya menggunakan kendaraan bermotor, meski belum waktunya memiliki SIM, atau nasih di bawah usia 17 tahun.
“Mereka tidak menyadari, jika sesungguhnya para orangtua itu telah mencelakai anaknya sendiri. Inilah awal sebuah permasalahan di tengah masyarakat,” kata Kompol ReniDewita Kasi Dikmas Subdit Kamsel Ditlantas Polda Riau dalam paparannya.
Reni menuturkan, dalam kegiatan rutin jajarannya yang seringkali mengunjung sekolah-sekolah, banyak ditemukan para siswa yang menggunakan kendaraan bermotor meski belum diperbolehkan oleh perundang-undangan.
“Alasan mereka umumnya tak ada yang bisa mengantar jemput ke sekolah, dan atas seizin orang tua mereka diberikan kepercayaan membawa kendaraan bermotor,” kata Reni.
Ditambahkan Reni, konsekwensinya para siswa tersebut tidak memiliki SIM dan tidak membawa surat-surat kendaraan lainnya.
“Perlu disadari semua orang tua bahwa kecelakaan yang terjadi diawali oleh pelanggaran,ini yang harus kita waspadai,” katanya.
Sebelumnya, dalam kegiatan sosialisasi yang ditaja BPTD IV Riau-Kepri dalam rangka Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2021, dan dibuka langsung oleh Kasi TSDP KP – Riskan.
Disampaikan Riskan dalam paparannya pada kesempatan pertama, bahwa pelaksanaan PNKJ 2021 bertujuan untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan kualitas berkendaraan.
“Untuk mencapai tujuan ini, perlu dilaksanakan sosialisasi yang berkelanjutan kepada masyarakat, agar kesadaran akan pentingnya faktor keselamatan dalam berkendaraan tersebut menjadi budaya masyarakat kita,” kata Riskan.
Indra Putrayana yang sehari-hari menjabat Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Provinsi Riau, menyoroti persoalan Over Dimensi Over Loading (ODOL) kendaraan angkutan barang, telah menjadi sumber permasalahan yang perlu ditangani.
"Kerusakan jalan nasional dan provinsi oleh kendaraan angkutan ODOL, membuat negara harus mengeluarkan biaya ekstra, untuk menjamin masyarakat bisa menggunakan jalan yang berkeselamatan," tuturnya.
Sementara Kabag Operasional Jasa Raharja Cabang Riau, Ahmad Ilham, mengungkapkan data bahwa berdasarkan klaim asuransi atas kecelakaan yang menyebabkan korban meninggal dunia telah menimbulkan persoalan kemiskinan baru.
"Kecelakaan turut menjadi pemicu lahirnya kantong kemiskinan baru, jika yang menjadi korban adalah tulang punggung keluarga," kata Ahmad Ilham.***
