Mega Bintang Dibalik Ketajaman Analisa Sang Komentator

Selasa, 24 November 2020 - 12:08:38 WIB
Mega Bintang Dibalik Ketajaman Analisa Sang Komentator H. Eddy Sofyan
Madaniy.Com - Publik Italia sampai saat ini tentunya masih belum bisa melupakan drama adu pinalti, yang terjadi di Stadion San Paolo, Napoli, pada 4 Juli 1990.
 
Kegagalan Aldo Serena dan Donadoni mengeksekusi gawang Sergio Goycochea, mengubur harapan mereka untuk menyaksikan Roberto Baggio Cs merengkuh Trophy Piala Dunia 1990, di negeri sendiri.
 
Tekanan yang dialami anak asuhan Azeglio Vicini, pada partai hidup mati tersebut memang demikian luar biasa, sebagai tuan rumah perhelatan akbar empat tahunan tersebut, Gelar Juara Dunia adalah sebuah harga diri.
 
Hanya beberapa saat sebelum kickoff laga, Bung Eddy Sofyan komentator yang saat itu tayang di salah satu stasiun televisi nasional itu, meyakini jika Timnas Argentina akan keluar sebagai pemenang pada laga tersebut.
 
Dituturkan Eddy Sofyan, pada saat itu terlalu banyak persoalan dan tekanan yang dialami kedua tim sebelum laga, dan di sisi lain Argentina memiliki secercah keuntungan dari tekanan tersebut, yakni Diego Maradona yang bermain di Napoli.
 
 
"Tapi ketika itu, tekanan yang tak kalah hebatnya juga dialami Diego Maradona kapten Timnas Argentina, bagi Diego inilah moment penting baginya di mata publik Italia," kata Eddy Sofyan kepada Madaniy.
 
Ditambahkan Eddy, "Secara moral dan batinnya, Diego memliki keuntungan yang tak bisa dipungkiri, apalagi kebetulan partai Semi Final-nya dilangsungkan di kandangnya Napoli." 
 
Lelaki yang ketika itu juga menjadi komentar pada laga yang ditayangkan di stasiun televisi nasional tersebut, mengakui merasakan atmosfir yang demikian luar biasa pada malam itu.
 
"Publik Italia, khususnya Napoli pada malam itu terpecah, karena ada Diego, sosok penting yang telah mengangkat marwah sepakbola Napoli di Seri A dan Eropa," tuturnya.
 
Betapa tidak, seorang mega bintang yang telah berhasil mengangkat prestasi Napoli dari sebuah klub ayam sayur menjadi klub yang ditakuti, dan berhasil menjadi Scudetto kompetisi.
 
 
"Tentunya publik Napoli tak bisa mengenyampingkan hal tersebut, namun di sisi lain, keinginan mereka begitu luar biasa demi harga diri bangsa, untuk sebuah gelar pemuncak," kata Eddy Sofyan mengenang.
 
Mengingat tekanan pada partai ini begitu luar biasa, mantan pelatih Timnas PSSI Garuda I ketika itu berkeyakinan, La Albiceleste akan memenangkan laga tersebut, ketika diminta memprediksi hasil akhir laga.
 
"Terus terang, ketika usai menjawab pertanyaan host ketika itu, saya deg-degan selama berlangsungnya laga. tapi intuisi saya mengatakan jika Timnas Italia akan kesulitan keluar dari tekanan," kata Eddy.
 
Memang pada laga yang berakhir dengan drama adu pinalti tersebut, sang Megabintang Diego Armando maradona, tidak mencetak gol sepanjang dua kali 45 menit dan perpanjangan waktu, namun ketika menjadi algojo tos-tosan, Diego berhasil memperdaya Walter Zenga.
 
"Malam yang sangat istimewa bagi Diego pada malam itu, dia bermain luar biasa, semangat inilah yang membuat gairah Cannigia Cs, untuk meladeni tekanan tuan rumah, dan hasilnya sudah sama-sama kita ketahui," kenang Eddy Sofyan.
 
Pemahaman yang begitu dalam terhadap sepakbola, mulai dari strategi, psikologi, kepribadian dan mental pemain dan tim dan bahkan atmosfir pendukung, begitu mumpuni pada mantan pemain dan pelatih Timnas Indonesia ini.
 
"Ketika itu saya hanya menganalisa berdasarkan literatur yang ada dan juga psikologis tim, pemain dan pendukungnya, semua terintegrasi," ujar Eddy Sofyan menjelaskan latar analisanya pada laga tersebut.
 
Juga dijelaskan Eddy, masih banyak hal yang harus disiapkan seorang komentator sebelum tampil di layar kaca, termasuk kondisi kesehatan yang harus tetap segar, karena jam tayangnya adalah jam istirahat tubuh manusia.
 
yuki chandra
Belitung, 17 November 2020

TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

Danone Tunda Seluruh Pertandingan AQUADNC 2020

Selasa, 17 Maret 2020 - 06:07:18 WIB

Terhitung hari Senin (16/03/2020) pihak Danone selaku penyelenggaraan AQUADNC 2020 Indonesia menunda seluruh rangkaian pertandingan turnamen sepakbola anak-anak usia dini.

Atlet Lokal dengan Prestasi Internasional

Selasa, 02 Mei 2017 - 19:02:04 WIB

Muhammad Zulfikri (18), tidak pernah bermimpi bisa mewakili Indonesia berkompetisi dalam kejuaraan Karate di kancah internasional.

Dzeko Samai Rekor Messi Musim Ini

Senin, 23 Januari 2017 - 09:43:45 WIB

Striker AS Roma, Edin Dzeko merayakan golnya ke gawang Cagliari pada laga Serie A di stadion Olimpade Roma, Senin (23/1) dini hari WIB. Roma menang 1-0.

Liga Berjenjang U-16 Piala Menpora 2019

Berada di Grup B, Senin Besok Tiga Naga Lakoni Dua Laga

Ahad, 01 September 2019 - 14:56:53 WIB

Wakil Provinsi Riau Tiga Naga Football Academy akan mengawali Seri Nasional Liga Berjenjang U-16 Piala Menpora 2019 dengan menjamu SSb Batu Retno (DIY), Senin (2/9/2019) di Stadion Mini Pakujaya Tange

Gol Alif Sempurnakan Tim Pelajar U-16 Juarai Gothia Cup 2019 China

Jumat, 16 Agustus 2019 - 20:09:10 WIB

Sebuah gol yang disarangkan talenta muda asal Riau Muhammad Alif Saviola, ke gawang wakil Afika Selatan U-16 menyempurnakan kemenangan Tim Pelajar U-16 Indonesia 5-0 atas lawannya.

Telah Mencapai 80 Persen Pelaksanaan Seri Provinsi LBU16

Sabtu, 17 Agustus 2019 - 16:46:10 WIB

Pelaksanaan seri nasional Liga Berjenjang U-16 Piala Menpora 2019 semakin dekat. Putaran final yang mempertandingkan 34 tim terbaik dari setiap provinsi, dijadwalkan berlangsung pada 1-6 September 201